Rabu, 10 Maret 2010

Mengenal mal sablon

Dua kali Trik Sablon tidak mengisi posting sesuai dengan tema, namun kedua posting itu yaitu ini dan ini, adalah bahagian dari jiwa blog ini juga.
Siapa yang tidak bangga dengan hasil yang ia capai walaupun hal yang paling sederhana sekalipun.
Kami patut bangga karena berkat kerja keras kami yang pantang lelah, dan menahan penat serta cacian dari pihak lain, karena kami masih ada tanggung jawab lain yang tidak kalah besarnya selain mengurus blog.

Di tengah itu semua kami bertekad tetap memegang komitmen kami yaitu memberikan yang terbaik semampu kita.



Trik dan tips sablon yang kami berikan telah diuji di workshop kami sebelum di publikasikan. Jadi tidak ada alasan keraguan buat anda membaca tulisan dari kami.
Tema kita pada kali ini adalah bagaimana proses selanjutnya setelah kita mengetahui dasar-dasar sablon yang telah kita pelajari bersama. Dan sekarang kita hanya akan membahas tentang pemasangan mal pada media yang akan kita cetak agar bisa mendapatkan hasil cetakan yang serupa dan sama baik posisi dan warna tintanya.

Untuk bisa mendapatkan itu, anda perlu memformat letak atau posisi kertas yang akan kita sablon. Agar nantinya dengan jumlah yang sangat banyak kita tetap bisa mendapatkan hasil yang sama antara kertas satu dengan yang lainnya.
Dalam dunia sablon hal ini di sebut “Angle” atau mal. Ada sebagian yang mengatakan format. Terserah anda mau katakan apa, yang penting anda sudah memahaminya.
Cara memasang mal ini ikuti langkah berikut :

  • Setelah anda siapkan semua, lalu cetakkan satu kali diatas meja tanpa alas. Maksudnya, huruf R yang kita cetak di atas meja adalah patokan kita untuk meletakkan kertas yang akan kita sablon.

  • Letakkan kertas yang akan kita sablon diatas tulisan tersebut ( R ), setelah anda rasa sesuai dengan posisinya, anda beri mal pada tiga sudut. Lihat gambar no. 3. Jangan membuat mal yang sangat panjang, atau menjangkau seluruh lebat kertas. Itu justru malah tidak membantu kerja anda. Pada bab lain akan kami jelaskan mengenai hal ini.

  • Setelah anda memasang mal di 3 sudut, tandai kertas itu dimana mal dipasang. Ini untuk tanda bahwa anda harus memasang mal pada posisi yang sama pada warna kedua. Tentunya ini sangat penting terutaman jika anda mempunyai jumlah warna yang sangat banyak dalam satu naskah.
  • Test mal anda menggunakan kertas bekas, ingat anda harus berhemat untuk melakukan test jangan pakai kertas yang akan di cetak. Karena tanpa anda buang satu lembar buat test pun, nantinya anda juga akan kehilangan lembar demi lembar akibat salah cetak atau kotor dan sebagainya. Jadi jangan tambah kerusakan hanya dengan melakukan test.
    Setelah dirasa benar-benar mantap, lakuka proses pencetakan.

    Catatan : Lakukan test dengan kertas yang sudah dicetak tiap 20 lembar sekali. Ini dimaksudkan untuk mengantisipasi jikalau mal anda berubah atau aus. Jika posisi cetak yang baru lari dari cetakan yang lama, berarti anda harus membetulkan mal anda.

    Jika anda suka dengan artikel ini share ke teman face book anda dengan klik tombok share di bawah ini.

    7 komentar:

    Scrip murah mengatakan...

    Pertamax dan terdepan.....

    wisnu mengatakan...

    Pertama nggak ya...

    Sapta mengatakan...

    Bagus siiih tapi saya nggak ngerti nih... salam kenal aja dehhh jangan lupa kunjung balik

    Buste Ranus mengatakan...

    @ Terima kasih ats masukannya. semoga blog ini bisa memberikan manfaat bagi yang membutuhkannya.

    Aroel mengatakan...

    Ya ada sih... itu semua bisa diatur...... tenang bossss

    Take & give mengatakan...

    Lanjutkaaaaaaaann! saya sangat setujuuu dengan anda bung... hebat bravooo blog dengantim yang solid patut ditiruuuu....
    Ayo blogger Indonesia Bangkiiiit.....

    Yusron mengatakan...

    Ngomong-ngomong Mana ebooknya......

    Posting Komentar

    prev next